Homecare Company

Cantik, Alami, nan Syar'i

Minggu, 04 Oktober 2015

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Prosesi Bekam



Bekam tidak dianjurkan terhadap:
  • Penderita diabetes (kencing manis) atau pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ahli.
  • Pasien yang fisiknya sangat lemah.
  • Penderita infeksi kulit yang merata.
  • Orang tua, jika mereka tidak sangat membutuhkannya, sebab lemahnya fisik mereka.
  •  Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan), pada bekam basah (dengan pengeluaran darah).
  • Penderita penyakit kangker darah.
  • Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan.
  • Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan emosi.
  • Penderita hepatitis A dan B, apabila sedang dalam kondisi parah. Adapun bila telah dalam kondisi tidak parah, atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk diobati dengan bekam.
  • Pengidap penyakit kuning karena hepatitis.
  • Pasien yang melakukan cuci darah.
  • Pasien yang mengalami kelainan klep jantung.
  • Penderita kedinginan atau flu.
  • Wanita hamil pada tiga bulan pertama.
  • Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dan sebagainnya.
  •  Pada pasien yang kelelahan, dan masih mengkonsumsi obat pelancar darah.
  • Terhadap pasien yang baru memberian donor darah kecuali setelah berlalu dua tau tiga hari, tergantung pada kondisi kesehatannya. Termasuk orang yang menderita vertigo, sampai keadaan dirinya rileks.

Hal yang perlu diperhatikan dalam prosesi bekam:
  • Seyogyanya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi.
  • Sangat dihindari dilakukan pembekaman terhadap pasien yang sebelumnya muntah.
  • Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan berat setelah 2 jam dilakukan pembekaman. Namun boleh mengkonsumsi makanan ringan, seperti madu, dll.
  • Pada penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman, jangan sampai gelas bekam dipasang pada daerah yang sakit, melainkan disekitarnya.
  • Varises yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan-kiri sekitar varises secara hati-hati.
  • Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) haruslah sangat hati-hati.
  • Penderita penyakit diabetes boleh dilakukan pembekaman, namun tidak dengan metode sayatan, melainkan dengan metode penusukan ringan menggunakan jarum akupunutr, dll.
  • Untuk penderita tekanan darah rendah, sebaiknya daerah punggung bagian bawah tidak dibekam. Pembekaman juga sabaiknya dilakukan satu demi satu titik, tidak dilakukan dengan dua titik sekaligus, atau selebihnya. Begitu pula untuk penderita anemia. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera dicabut dan pasien diberi minuman yang mengandung.
  • Bekam terhadap wanita, harus dilakukan oleh sesame wanita, atau mahromnya.
  • Tidak boleh dilakukan bekam basah di atas simpul otot, namun bisa dilakukan bekam kering.
  • Bagi orang tua dan anak-anak, hanya boleh dilakukan penyedotan ringan.
  • Tidak boleh dilakukan bekam terhadap oaring yang sangat kenyang atau sangat lapar.
  • Dianjurkan mandi air hangat dan dilakukan pemijatan setelah berbekam.

Sumber: Pengobatan Medis dengan Bekam, dr. Wadda' A. Umar dan Kelompok Tela'ah Kitab Ar Risalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar